Rabu, 14 September 2011

AZAS-AZAS MANAJEMEN


AZAS-AZAS MANAJEMEN
                Secara etimologis berasal dari kata “Manager “ yang artinya : mengemudikan, memerintah, mengurus. Praktek manajemen sudah ada sejak peradaban Mesopotamia dan Mesir Kuno  yang menggunakan tenaga manusia dan menggunakan peralatan yang masih sangat menunjang meskipun masih sangat sederhana dan prosesnyapun belum bisa dikatakan ilmiah karena belum menggunakan metode-metode ilmiah.
Pada abad XVIII saat revolusi industri bangsa Eropa mulai menggunakan metode-metode manajemen yang “Sistematis” , manajemen yang sifatnya “Konvensioanal” yang artinya “setiap tindakan yang dilakukan berdasarkan tradisi yang ada” saat itu sudah ditinggalkan dan diganti menggunakan manajemen yang sifatnya “sistematis”.  Manajemen “sistematis” ini seorang manajer mempertimbangkan tradisi, pengalaman pribadi, dan pengalaman-pengalaman orang lain yang sudah berhasil dengan baik dalam menyelesaikan masalah-masalahnya.
Baru pada abad XIX mulai berkembang “Scientific Management Movement” ( penggunaan manajemen secara ilmiah ) dan ada banyak tokoh penting dalam “scientific management movement” ini,antara lain :
-          1. Freederick w Taylor
-          2. Hendry Fayol
-          3. Charles Babbage
-          4. Elton Mayo
5. Rob Rusel

1.      1.  Freederick “w” Taylor
                Dijuluki “Bapak Manajemen” karena dia yang pertama kali mengemukakan tentang manajemen dengan metode ilmiah. Menurutnya kesulitan yang dihadapi seorang manajer adalah “ kurangnya pengetahuan tentang apa yang  diharapkan oleh suatu organisasi dan kesulitan menyampaikan apa yang dimaksud manajer terhadap bawahannya.
                Freederick “W” Taylor mengemukakan beberapa aspek baru dari manajemen  yaitu:
a.       Unsur –unsur pekerjaan ditentukan oleh metode-metode ilmiah.
b.      Perlu adanya latihan dan seleksi dari pekerja yang didasarkan pada ilmu pengetahuan.
c.       Mutlak adanya kerjasama antara manajer dengan bawahannya/ pekerja untuk memperoleh hasil yang baik.

2.       2. Hendry  Fayol
                Adalah seorang pertama yang menganalisa dan merinci kaidah/fungsi-fungsi manajemen , yaitu :
a.       Forecasting
b.      Planning
c.       Organizing
d.      Commanding,coordinating
e.      Actuating
Dan juga yang menyatakan secara tegas  bahwa manajemen dapat dipelajari. Fayol semasa hidupnya memegang jabatan sebagai direktur di sebuah perusahaan bei dan baja di Perancis.
3.       3. Charles Babbage
                Seorang maha guru matematika dari sebuah universitas di Inggris. Dalam bukunya “The Economy Of Manufacture “ mengatakan bahwa pentingnya “Efisiensi para pekerja”. Efisiensi-efisiensi yang dimaksud terdiri dari :
a.       Penghematan dalam mendidik pekerja
b.      Penghematan dalam meggunakan materi belajar
c.       Menghemat waktu dan menghindari perpindahan kerja
d.      Penghematan dalam tukar menukar alat kerja
e.      Pekerja lebih ahli
f.        Penggunaan tenaga mesin mengganti tenaga manusia.
4.       4. Elton Mayo
                Pada tahun 1924 Elton Mayo mengadakan penelitian mengenai pengaruh sinar lampu pada hasil produksi  / pekerjaan dipabrik Howthorne dan dikenal  dengan  ” Howrhorne study” dan penemuan emosi pada hasil kerja. Elton Mayo juga menginterpresentasikan manajemen “sebagai kepemimpinan terhadap orang-orang dan merupakan tugas sosial seorang terhadap orang lain.
5.      5.  Rob Rusel
                Mengatakan bahwa manajer dapat lebih belajar dari pengalaman berabad-abad dari organisasi militer, tetapi harus selalu mengingat bahasa organisasi yang dipilih tergantung  pada kondisi dan jenis hasil yang ingin mereka peroleh.
Rob Rusel beranggapan bahwa manajemen merupakan tekhnik horizontal dan dapat diterapkan disegala jenis aktifitas.

PENGERTIAN MANAJEMEN
                Pada dasarnya istilah manajemen berhubungan dengan usaha mencapai tujuan tertentu dengan jalan mengunakan sumber-sumber yang tersedia seefektif dan seefisien mungkin.
Menurut :
1.       George Terry  =>> Manajemen adalah pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan sebelumnya melalui usaha orang lain. Dibagian lain george terry mengatakan manajemen adalah proses khas yang terdiri dari tindakan-tindaka yaitu :
a.       Planning (perencanaan )
b.      Organizing (pengurusan)
c.       Actuating (pelaksanaan)
d.      Controlling (pengawasan)
Dimana dimasing-masing bidang digunakan baik ilmu pengetahuan dan keahlian yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
2.       James Stoner =>> Berpendapat bahwa manajemen adalah proses Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan dan pengendalian usaha-usaha para anggota suatu organisasi dan penggunaab sumber daya lain yang ada dalam organisas guna mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya.
3.       Ordway Tead=>>mengatakan bahwa “management is the process and agency which direct and guides the operations of an organization in the realizing of estabilished aims”. ( Manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatan- kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan )
4.       John F. Mee =>>Mengatakan bahwa manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang minimal, demikian pula mencapai kesehajteraan dan kebahagiaan maksimal, baik bagi pimpinan maupun para pekerja serta memberikan pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat.
5.       John D. Millet=>> mengatakan bahwa management is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal group to achieve a desired goal”. ( Manajemen adalah proses memimpin  dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formal sebagai kelompok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan ).
6.       Di dalam Encyclopedia of the Social Sciences dikatakan bahwa manajemen adalah suatu proses, dengan proses maka pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi.

          Dengan demikian maka dapat didefinisikan bahwa manajemen itu adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan daripada sumber daya, khususnya sumber daya manusia dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan efektif dan efisienBertolak dari pengertian manajemen tersebut, maka kita dapat membahas atau mempelajari lebih lanjut segala aspek yang ada di dalam Ilmu Manaejemen tersebut.

Pendekatan-Pendekatan Manajemen
                Pemikiran tentang manajemen telah dipengaruhi oleh banyak disiplin ilmu pengetahuan yang telah mapan, seperti Ilmu Ekonomi, Teknik, Hukum, Administrasi Negara, Psikologi, Sosiologi dan lain-lain.
Pengaruh dari disiplin-disiplin ilmu tersebut menyebabkan berbagai pikiran tentang manajemen berbeda, dan antara yang satu dengan yang lain pun berbeda pula. Peristiwa ini menimbulkan berbagai macam aliran manajemen, teori manajemen, ajaran manajemen maupun berbagai pendekatan dalam Ilmu Manajemen.
Berbagai buku teks telah membahas adanya bermacam-macam pendekatan manajemen dan jika buku-buku teks tersebut kita gabung, maka akan kita jumpai sedikitnya terdapat  12 pendekatan manajemen yang masing-masing mempunyai identitas yang jelas.
Pendekatan yang  perta ma adalah pendekatan :
1.Empirikal  atau kasus
Di dalam pendekatan ini dipelajari pengalaman-pengalaman, peristiwa-peristiwa atau kasus-kasus daripada manajemen. Atas dasar pengalaman, peristiwa dan kasus dapat dipelajari bagaimana sukses diraih atau bagaimana kegagalan seseorang terjadi.
Kelemahan utama di dalam pendekatan empirikal ini adalah bahwa pengalaman saja belumlah cukup untuk merumuskan pedoman tindakan di masa depan, sebab kondisi yang ada di masa yang akan datang hampir tidak pernah sama dengan kondisi di masa lalu. Untuk itu agar pendekatan empirikal ini dapat dilakukan secara lebih efektif diperlukan cara berfikir kreatif untuk meramalkan kondisi-kondisi masa depan melalui gejala-gejala yang ada pada masa kini.
2.Pendekatan inter-personal
 Cara mempelajari manajemen melalui pendekatan inter-personal ini adalah dengan mempelajari hubungan antar-pribadi yang terjadi dalam organisasi. Dasar pemikiran pendekatan inter-personal ini adalah bahwa usaha untuk mencapai tujuan tidaklah mungkin dilakukan secara sendiri-sendiri atau melalui pribadi-pribadi, melainkan para pribadi ini harus bekerjasama dengan pribadi-pribadi lain. Dalam bentuk kerjasama tersebut terjadilah kontak hubungan pribadi dan dalam hubungan pribadi ini terjadi peristiwa manajemen yang menjadi obyek penelitian.
3.Pendekatan perilaku kelompok.
Dengan menggunakan pendekatan ini dapat diperoleh rumusan tentang berbagai faktor yang mempengaruhi tindakan manusia dalam mencapai tujuannya atau yang lebih dikenal sebagai faktor lingkungan manajemen dan organisasi
Dengan bantuan Ilmu Sosiologi, di dalam pendekatan perilaku kelompok ini dapat dipelajari hubungan antar kelompok. Dalam hubungan antar kelompok dapat ditemukan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan seseorang dalam kegiatan manajemen dan organisasi.
Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah sikap, kebiasaan, tekanan, konflik, perbedaan budaya, organisasi informal, kondisi sosial, insentif dan lain sebagainya.
4.Pendekatan sistem sosial  kerjasama
Pendekatan ini mempelajari manajemen dengan mempelajari hubungan manusia di dalam sistem sosial kerjasama. Dalam sistem sosial kerjasama ternyata faktor distribusi akan hasil kerjasama sangat mempengaruhi kerjasama itu sendiri. Dengan demikian pendekatan ini memperkenalkan kaidah keadilan bagi suksesnya suatu kerjasama antar manusia dalam kelompok kerjasama antar mereka.
5. Pendekatan sistem sosial teknikal
Akibat kemajuan di bidang teknologi yang dirintis sejak zaman revolusi industri, penggunaan alat-alat kerja dan mesin-mesin yang semakin canggih telah memberikan pengaruh yang besar dalam keseimbangan kerjasama antar manusia. Oleh sebab itu kaidah keadilan saja tidaklah cukup untuk menjamin kelangsungan kerjasama antar manusia, tetapi sistem keteknikan juga harus dipertimbangkan dan dibuat keseimbangan antara sistem sosiadengan sistem keteknikan tersebut, guna menjamin kelancaran kerjasama.
6.Pendekatan teori keputusan
Pendekatan ini mempunyai pandangan bahwa sukses dan tidaknya usaha mencapai tujuan tergantung pada pemilihan alternatif kegiatan mencapai tujuan itu sendiri. Hal tersebut dapat dimaklumi karena untuk kegiatan mencapai tujuan memang memiliki banyak alternatif, banyak jalan dan cara. Dengan alat bantu analisis berupa model-model dan matematika ( operation research ), maka pilihan alternatif keputusan akan bertambah baik.
7.Pendekatan  sistem
Pendekatan ini di dalam mempelajari manajemen menggunakan teknik sistem manajemen secara total, kemudian dipelajari sub-sub sistemnya, seperti perencanaan, pengorganisasian, dan sebagainya. Sumbangan pendekatan sistem ini pada Ilmu Manajemen adalah dapat diketahuinya hubungan yang teratur antara sub-sub sustem manajemen, sehingga berdasarkan pengetahuan ini orang dapat menciptakan mesin-mesin untuk kepentingan manajemen.
8.Pendekatan  operasional
 Pendekatan ini mempelajari manajemen dengan mempelajari praktek- praktek para manager. Hasilnya para manager di dalam menjalankantugasnya ternyata menggabungkan berbagai ilimu pengetahuan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Dengan demikian di dalam pendekatan operasional ini tugas manager adalah memilih berbagai ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk mengetahui masalah dalam praktek manajemen.
9.Pendekatan peran tim manajemen.
Pendekatan ini mempelajari manajemen dari sisi “bagaimana” para manager bekerja. Dari hasil pengamatan para pendukung pendekatan peran tim manajemen ini disimpulkan bahwa para manager tidak pernah bekerja sendirian, melainkan mereka bekerja secara tim. Kesimpulan pendekatan ini adalah pembedaan peran manager yang dapat dibedakan ke dalam 4 (empat) peran, yaitu :
1.Sebagai Produser;
2.Sebagai Administrator;
3.Sebagai Enterpreneur;
4.Sebagai integrator.
10.Pendekatan  kontingensi atau situasional
Pendekatan ini didasarkan kepada kelemahan-kelemahan pada pendekatan empirikal atau kasua, yaitu bahwa kasus yang sama tidak pernah terulang lagi karena situasi dan kondisi yang terus berubahBerdasarkan kenyataan tersebut, maka para penganut pendekatan kontingensi atau situasional ini menganjurkan agar setiap keputusan manajemen menyesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat keputusan itu diambil.
Pendapat utama para penganut pendekatan kontingensi atau situasional ini adalah bahwa tidak ada resep terbaik untuk mengatasi masalah tertentu selain menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Pendekatan kontingensi atau situasional ini memaksa para manager untuk terus memantau perubahan situasi dan kondisi yang terjadi. Dengan demikian peran riset dan pengembangan menjadi bagian penting dalam aktivitas manajemen.

11.Pendekatan  matematikal
 Para pakar menemukan bahwa setiap hubungan dapat dibuatkan model matematikalnya. Misalnya hubungan pemakaian bahan baku dengan jumlah yang dapat diproduksi dengan bahan baku yang tersedia. Sebagai contoh, bahan baku yang tersedia ada 2.000 unit. Produk A setiap unit memerlukan bahan baku sebanyak 4 unit dan produk B unitnya memerlukan bahan baku sebanyak 5 unit. Model matematika dari hubungan ini adalah : 4A + 5B = 2.000. Didasari oleh penemuan tersebut, maka manajemen pun dapat dipelajari dengan model matematika tersebut
12.Pendekatan  manajerial.
Pendekatan ini mempelajari  manajemen dari  “a pa yang dilakukan para manajer sehari-hari. Para penganut pendekatan peran manajerial ini menemukan bahwa apa yang dikerjakan oleh para manager tidak sama seperti digambarkan sebelumnya, yakni  melakukan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan, tetapi melakukan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
1. Kepala dalam organisasi;
2. Pemimpin dalam organisasi;
3. Wakil organisasi dalam bertindak keluar;
4. Penerima informasi;
5. Penterjemah informasi;
6. Juru bicara/humas organisasi;
7. Wirausaha;
8. Penangkal gangguan organisasi;
9. Pembagi sumber daya dalam organisasi;
10. Negosiator bagi organisasi.

Fungsi-Fungsi Dasar Manajemen
                Pada pembahasan terdahulu telah disinggung secara sepintas mengenai fungsi-fungsi dasar manajemen. Pendapat para ahli mengenai fungsi-fungsi dasar manajemen ini terdapat banyak sekali pandangan yang berbeda-beda satu sama lain, namun pada dasarnya pendapat- pendapat tersebut mempunya beberapa kesamaan.
George R. Terry di dalam bukunya yang berjudul “Principles of Management” merumuskan bahwa fungsi-fungsi dasar manajemen itu terdiri dari planning, organizing, actuating dan controlling. Menurut Terry keempat fungsi dasar manajemen tersebut sangat fundamental dalam setiap proses manajemen, hingga dia mengemukakan pula semacam alat untuk mengingat-ingat ( Memory Device ), yaitu apa yang disebut oleh Terry dengan istilah POAC.
Luther Gullick mengemukakan bahwa tugas manager dalam pelaksanaan manajemen meliputi fungsi-fungsi yang dapat dirumuskan dengan memory deviceI POSDCORB, yaitu planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting dan budgeting.


                                                                                                                                                                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar